EMBUNG TAMBAKROMO
Hari minggu bangun kesiangan karena semalam begadang, pasti lupa alarm yang seharusnya jam 05.00 wib dan akhirnya jam 07.30. Janjian untuk medal ke Bedoyo-Tambakromo-Banyunibo. Akhirnya ngopi 15 menit dan berangkat ke Bedoyo, ternyata sudah berangkat dan niat nyusul, 08.30 lewat jaur pintas arah water byur Ponjong terus Tambakromo. Jalan menanjak sekitar kurang 5 km sampai 6 km menuju Tambakromo benar benar menggairahkan.
Sampai di pertigaan Tambakromo ambil ke Kiri menuju Gunung panggung. Dari jauh lokasi embung sudah kelihatan. Tidak seperti tanjakan Embung Sriten jalan di sini relatif lebih ringan, hanya sekitar 500 m sebelum embung saja yang lumayan tinggi. Tapi tetap saja basah kaos hitam saya dan semakin jelas peta keringatnya..hahaha. .

Tidak sampai 30 menit sampai juga di parkiran embung Tambakromo..pesan
kopi di warung bawah dan tanya tanya sedikit boleh gak sepeda di bawa
sampai ke atas, ternyata boleh asal (hati hati mas, jalannya gampang longsor). Akhirnya saya memilih hemat energi untuk perjalanan selanjutnya ke Banyu nibo nanti.
![]() |
jalan masuk ke Embung Tambakromo |
Naik ke atas jalan kaki, sedikit terkejut saya melihat kondisi embung, Air menyusut drastis karena sehabis kemarau panjang kemarin. Musim hujan akhir tahun 2015 dan awal 2016 ini belum mampu mengisi embung. Beberapa plastik bocor mungkin. Yang membuat heran embung ini belum lama di buat tapi beberapa pembatasnya sudah rusak, apakah karena terbuat dari pipa plat almunium atau ulah tangan tangan jahil. Selain itu banyak sampah berserakan di sekitar embung dan bahkan beberapa masuk ke dalam nya.
Setelah kembali ke bawah, menikmati kembali kopi dan gorengan, iseng iseng saya tanya kondisi embung sekarang. Ternyata semua itu adalah ulah pengunjung, kebanyakan ABG bahkan sering mereka membawa potongan pipa itu ke bawah sebagai tongkat. Bebeapa batu juga di lemparkan ke dalam embung oleh pengunjung ( ketika di tanya mereaka marah kerena capek naik...ndasmu ).
![]() |
Komentar
Posting Komentar